Tanganku meraih uluran tangannya, membenamkan kakiku kedalam ember yang dipenuhi gelembung sabun.
Girl girl girl
You gonna set me on fire
My brain is flaming
I don't know which way to go..
You gonna set me on fire
My brain is flaming
I don't know which way to go..
Baca lanjutannya dengan mengklik tulisan dibawah ini
dimohon kesediannya untuk memvote dan mengomentari tulisan ku ini.. :D
***
Tubuhku lengket dengan keringat dan debu setelah membersihkan seluruh rumah bersama Kyle. Jendela jendela yang tadinya ditutup dengan paku kini sudah dibuka lebar membuat cahaya matahari masuk menghangatkan rumah yang tadinya tampak suram.
Kain kain putih yang menutupi seluruh perabotan sudah diambil dan di cuci oleh Kyle. Kyle mengatakan kalau dia lebih suka menginjak injak kain yang di cuci di ember besar di banding menyapu dan mengepel lantai.
Aku benar benar geli melihat Kyle yang melipat bagian bawah celananya dan mulai menginjak injak kain dengan semangat tampak seperti bocah laki laki dengan diiringi alunan musik dari gramophone yang ku temukan diloteng bersama kumpulan Piringan hitam yang berdebu.
Ku pasang salah satu piringan hitam milik elvis presley dan jarum yang berada disamping pinggiran piringan hitam, nada lagu burning love langsung mengehentak dengan suara Elvis Presley yang jernih membuat seluruh tubuh ikut bergoyang.
Lord almighty
I feel my temperature rising
Higher and higher
It's burning through to my soul
I feel my temperature rising
Higher and higher
It's burning through to my soul
Tanganku meraih uluran tangannya, membenamkan kakiku kedalam ember yang dipenuhi gelembung sabun.
Girl girl girl
You gonna set me on fire
My brain is flaming
I don't know which way to go..
You gonna set me on fire
My brain is flaming
I don't know which way to go..
Sayangnya latar belakang yang kami gunakan adalah halaman belakang rumah yang ditutupi ilalang ilalang yang ikut bergoyang akibat semilir angin sepoi berhembus menyegarkan.
Lengan kananku bergelayutan dengan lengan kiri Kyle, kami menari berputar sambil berganti lengan. Rasanya begitu lepas tidak ada yang terpikirkan selain menari dan menikmati suara Elvis presley yang lembut.
Cause your kisses lift me higher
Like a song of a choir
You light my morning sky
With burning love
Like a song of a choir
You light my morning sky
With burning love
"With burning love!!" kami teriak bersama sama sambil terus menghentakkan kaki dan tertawa. Rasanya sungguh luar biasa bisa melakukan ini bersama Kyle, ini lebih dari yang ku impikan.
Aku hampir terjatuh karna terpeleset. Kyle dengan sigap langsung memegang pinggangku. Menahanku agar tidak jatuh.
"Kau terlalu bersamangat Joanna" Kyle terkekeh melihatku yang terkejut, Tubuhku menempel erat dengan tubuh Kyle. Oh... Lagi lagi aku terhipnotis dengan tatapan Kyle. Membuatku tak bisa mengalihkan tatapanku dari matanya.
Its coming closer
the flames they're licking my body
the flames they're licking my body
Won't you help me
I feel like I'm slipping away
I feel like I'm slipping away
It's hard to breathe
And my chest is just a heaving
Hidung mancung Kyle mulai menyentuh pipiku kemudian terus hingga ketelingaku. Nafasnya yang menghembus di telingaku membuat mulutku membuka dan mendesah, nafasku menjadi terengah engah padahal Kyle belum melakukan apa apa.
Lord have mercy
I'm burning a hole where I lay
I'm burning a hole where I lay
"Hmmm" aku hanya bisa membalas dengan gumaman. Aku memegang erat t-shirt cokelat Kyle. Merapatkan tubuhku dengannya, meminta lebih.
"Kau bau" kekeh Kyle membuatku sadar, mataku terbuka melihat seringaian di wajahnya. aku langsung memukul dadanya, mendorong tubuhnya dan keluar dari ember, busa sabun berceceran ditanah saat aku kembali berjalan menuju rumah.
" I'm just hunk. a hunk of burning love!" Kyle kembali bernyanyi dengan seringaian jahilnya masih tampak jelas menatapku.
Aku menjulurkan lidah mengejeknya berusaha menutupi pipiku yang merah padam, menutup pintu dengan keras. Suara Kyle dan suara Elvis presley mengumandang seperti mengejekku. Aku menutup wajahku dengan kedua tangan meringis malu setengah mati dan frustasi.
Detak jantungku masih tak beraturan, sentuhan dan desahan nafas Kyle masih berbekas di tubuh dan benakku. aku menggeleng berusaha menepisnya.Aku langsung menuju kamar mandi dikamar yang ku tempati sambil membawa sabun dan shampo yang berada di lemari dapur.
kamar mandinya kecil hanya memiliki shower, toilet dan wastafel disampingnya. ku buka seluruh pakaian yang ku kenakan. ku bawa jaket yang bernoda darah kyle dan bikini ku ke wastafel, mencucinya dengan sabun mandi. sabun cuci berada diluar bersama Kyle. aku tak mau kembali kesana dan melihat tawa jahil Kyle dan semakin mendambanya.
Setelah selesai aku menggantungnya dibelakang pintu kamar mandi. kemudian masuk ke shower, aku memutar kerannya, tapi air tak kunjung keluar. keran terus ku putar bolak balik dan hasilnya tetap sama.
Tanpa pikir panjang. Aku menutupi tubuhku dengan handuk dan berjalan keluar menuju kamar Kyle. ku intip Kyle dari dalam, dia masih sibuk dengan cucian. aku langsung berlari menuju kamarnya. Aku harus selesai mandi sebelum Kyle selesai dengan kain kain itu.
Kamar mandi luas dengan bathub yang lumayan besar menggiurku untuk melepas letih dari tubuhku dengan berendam dalam bathub besar berisi air hangat. oh.. rasanya pasti akan nyaman. Aku termenung menatap bathub yang sepertinya memanggil manggilku untuk berendam didalamnya.
Aku menutup pintu kamar mandi dan menguncinya. "Aku tidak akan lama, aku akan selesai sebelum kyle selesai dengan kain-kain itu" aku bergumam sendiri sambil mengisi bathub dengan air panas kemudian air dingin. setelah ku yakin suhu airnya sudah pas, aku memasukkan tubuhku kedalamnya dan mendesah nikmat merasakan air hangat menyelimuti tubuhku.
Kuluruskan kakiku dan merebahkan tubuh ke pinggiran bathub. rambut sebahuku yang tergerai mengapung di air. Kupejamkan mataku merasak Tubuhku yang perlahan menjadi rileks. membersihkan seluruh rumah adalah kegiatan yang benar benar menguras tenaga, Seluruh otot ku pegal pegal dibuatnya.
"hidup para ibu" gumamku sambil menaikkan kepalan Tangan keatas. Pintu terbuka membentur dinding dibelakangnya, membuatku tersentak, otomatis tanganku langsung bergerak menutupi payudarakuu Kyle masuk begitu saja tak menyadari keberadaanku.
"Kenapa kau bisa masuk? handle pintunya sudah ku kunci!" Kyle terperangah melihatku yang marah dalam bathub. Mata Kyle berkedip beberapa kali bergantian menatapku dan handle pintu.
" Kenapa kau mandi disini?" tanya Kyle kesal yang mencoba mengalihkan pandangannya dari tubuhku. Kyle memeriksa handle pintu " rusak." keluh Kyle. tangannya menyisir rambut cokelat panjangnya kebelakang
"Showernya macet, airnya tidak mau keluar sama sekali" jawabku yang mulai menenggalam tubuhku semakin dalam ke bak mandi.
" Mandilah, aku akan memperbaikinya."ujar Kyle kesal, menutup pintu tanpa memandangku. aku mencibir dengan kepergian Kyle dan nada bicaranya.
"Seharusnya aku yang marah!
********************
"Bagaimana?" tanyaku berdiri dibelakang Kyle memperhatikan dia bekerja.
"Besi besinya sudah berkarat" jawab Kyle menunjukkan besi kecil berwarna cokelat gelap. aku menjulurkan tangan mengambilnya. Kyle langsung berdiri saat melihatku.
"Bisakah kau memakai baju dulu sebelum berkeliaran keluar?!" teriakan Kyle membuat kupingku berdengung.
"Aku kan memakai handuk bukan telanjang bulat, Kyle! kenapa sih kau berteriak seperti itu" protesku membalas teriakannya. Kyle hanya mendesah sambil menggelengkan kepalanya. Dia mendorong tubuhku keluar dari kamar mandi.
"Pakai bajumu" Kyle menutup pintu kamar mandi didepan wajahku membuatku kesal setengah mati padanya. aku duduk diam di ranjang sambil menyilangkan kedua tanganku di dada menunggu Kyle selesai dengan tugasnya. Tak berapa lama Kyle keluar, dia melenguh melihatku yang masih memakai handuk duduk diatas tempat tidur tak menuruti perintahnya.
"Urg! Apa masalahmu?!" teriak Kyle putus asa saat melihat eksperesi ku yang marah. "kau bisa masuk angin. cepat pakai bajumu."
"Oh, Maafkan aku tuan sok perintah, apa kau tak ingat? aku ke sini dengan suka hati sampai sampai lupa membawa koperku." jawabku dengan nada yang mengejek. Kyle mengacak acak rambut belakangnya, dia keluar dan kembali lagi dengan t-shirt putih dan celana jins berwarna biru kusam.
"Pakai ini." Kyle melemparnya kesampingku kemudian pergi. aku berdiri sambil menghentakkan kaki, muak dengan sikapnya yang mulai dingin lagi seperti saat pertama aku sampai dirumah ini.
.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar