Aduh
sumpah cerita ini susah banget nemuin idenya..
udah diketik hapus lagi,
ketik hapus lagi.
udah beberapa kali akhirnya nyerah dengan jalan
cerita yang seperti ini
Kalau ada kekurangan atau apapun tolong dikomentari ya, jadi bisa cepat cepat di intropeksi
silahkan baca juga di watty Sang Nouveau
Hehe
Dan terimakasih dukungan semuanya
Love you
Diana. W
Peringatan!
Benar benar peringatan keras!
Edisi dewasa
Bagi yang belum akil baliq
diharapkan untuk tidak membaca cerita ini
________________________________
Taylor
membuka pintu kamar hotel dengan Tatiana masih berada dalam
gendongannya. Taylor tidak ingin melepaskan Tatiana walaupun Tatiana
merengek minta turun, pipinya memerah akibat tatapan para tamu hotel
dilobi yang menonton mereka. Taylor terus menyeringai melihat tingkah
Tatiana yang berusaha menyembunyikan wajahnya didada Taylor yang bidang.
Taylor
mendudukkan Tatiana ditepi tempat tidur yang berukuran besar. Tatiana
terperangah mendapati dirinya bisa berada dikamar VVIP, Matanya tak
berhenti memandang seluruh ruangan kamar, biasanya dia hanya pergi ke
motel murah untuk berhubungan badan dengan laki laki yang dikenalnya
atau tidak dikenalnya.Tangan Taylor yang dingin menyadarkannya dari
lamunan. Taylor duduk disamping Tatiana.
"Enak?" tangan Taylor yang sejuk mengurangi rasa panas dipipinya.
"Hmm"
Tatiana membalas dengan gumaman, matanya tertutup merasakan sentuhan
Taylor. tangan Taylor yang lain merapikan rambut panjang Tatiana yang
menutupi lehernya.
bekas noda darah akibat pisau yang ditusukkan
tampak jelas dileher putih Tatiana. Lidah Taylor menjilatnya, membuat
Tatiana mengerang pelan.
"Kalau bertemu mereka lagi, aku pasti
akan membunuh mereka" Taylor mendesis menatap leher Tatiana kemudian
naik kebibir Tatiana yang bengkak akibat ciumannya yang panas dimobil,
bibir Tatiana terbuka menggoda. tangannya masih berada dileher Tatiana
sedangkan ibu jarinya mulai bergerak lambat tepat dibawah dagu Tatiana.
Tatiana
merasakan perutnya merasa nyeri akibat sentuhan Taylor yang sensual.
detak jantung Tatiana berdetak lebih cepat saat wajah Taylor mendekat.
Hanya beberapa inchi, dia berhenti dan terdiam memandang mata Tatiana.
"Kau
sangat cantik." Tatiana bisa melihat dada Taylor yang naik turun.
rasanya nikmat untuk tahu kalau Taylor juga dipengaruhi oleh daya tarik
gairah yang ada di antara mereka sama seperti yang Tatiana rasakan.
"Kau menggodaku ya?" Taylor meraih syal tatiana dan menjatuhkannya kelantai. senyum memikat muncul diwajahnya.
"Aku
memujamu."
tangannya melepaskan mantel panjang yang dipakai Tatiana
dari punggungnya. Taylor melihat sweater dan kerah kemeja yang dipakai
Tatiana
"Kau terlalu banyak memakai baju." keluh Taylor, Tatiana
teringat dengan eksperesi keponakannya yang rewel akibat kado natalnya
terlalu banyak diberi pembungkus persis Taylor sekarang.
Alis
Taylor naik melihat Tatiana yang tertawa sambil berguling diranjang
kedua tangannya berada diperut.
"Apa ada yang lucu?" tanya Taylor heran,
sedangkan Tatiana tak berhenti tertawa. Taylor naik menindih tubuh
Tatiana. "katakan, apa yang lucu Tatiana?" Taylor mencium leher Tatiana
yang terbuka.
"Wajahmu"
"Wajahku?" kepala Taylor terangkat menatap Tatiana yang sudah berhenti tertawa, Tatiana mengangguk dengan senyum cerah.
"Kau
persis dengan Leo, keponakan ku." Tatiana menjepit hidung mancung
Taylor dengan jarinya "apalagi saat kau mengeluh tentang pakaianku."
Taylor mengelus hidungnya yang merah.
"Apakah Leo melakukan hal ini juga?" Taylor mencium bibir halus Tatiana. Tatiana tersenyum sambil mengangguk.
"Siapa
yang lebih baik?" lidah Taylor langsung masuk tanpa permisi, menyentuh
dan menggoda dinding mulut Tatiana, mengesekkan lidahnya ke lidah
Tatiana. Tatiana mulai meleleh dalam ciuman Taylor yang intens kemudian
mengerang kesal ketika Taylor menjauhkan bibirnya.
Taylor tersenyum melihat Tatiana yang memutar matanya kesal melihat Taylor yang menghentikan ciuman karna menginginkan Jawaban.
"Leo
itu anak laki laki berumur 4 tahun, tidak mungkin dia melakukan itu"
Taylor masih menatapku, sebelah alisnya terangkat meminta jawaban
lebih.Tatiana melingkarkan lengannya keleher Taylor membawanya mendekat.
"Bisakah kita melupakan pembicaraan konyol ini?" pinta Tatiana dengan sikap manja.
"bercintalah denganku" bisik Tatiana ditelinga Taylor.
"Dengan senang hati, my Lady." Taylor kembali mencium bibir Tatiana, kedua tangannya sibuk membuka kancing sweater Tatiana.
Tatiana
benar benar hanyut dalam ciuman Taylor, kedua tangannya naik turun
dirambut Taylor. sweater Tatiana mendarat dengan lembut kelantai.
Ciuman
mereka berhenti ketika kemeja Tatiana ditarik keatas kepalanya, Tatiana
mengangkat tangannya dari rambut ikal Taylor untuk membantunya
melepaskan kemeja.
Mata coklat keemasan Taylor melahap payudara
Tatiana dalam bra berenda hijau penuh gairah. jari telunjuk Taylor
menelusuri bahu tatiana turun menuju relung ditengah payudara Tatiana.
sentuhan lembut jari Taylor membuat tubuh Tatiana sakit akan hasrat.
"Kau
begitu seksi Tatiana, menyentuhmu tak akan cukup hanya sekali" jari
Taylor turun menuju perut Tatiana berlama lama didekat pusarnya. Tatiana
menggigit bibir bawahnya tak kuasa menahan sentuhan Taylor.
Tatiana
mulai membuka kancing kemeja putih Taylor. mendorong kemeja putih itu
untuk jatuh ke tumpukan bajunya dilantai. Tatiana menatap dada telanjang
Taylor, otot otot perut Taylor yang jatuh pada lekukan V yang
menggairahkan membuat tatiana hampir meneteskan air liurnya.
Taylor
mendesis ketika tangan dan bibir Tatiana menyentuh dadanya. Taylor yang
kalut akan gairah meraih kancing celana jeans Tatiana menyeretnya lepas
dari kaki Tatiana.
Bibirnya mencium pinggul Tatiana, membuat
perut dan diantara kedua kakinya merasakan nyeri lagi. Taylor membawa
jari jarinya kecelana dalam berenda Tatiana menariknya kebawah dan
terlepas dari Tatiana.
Taylor benar benar tampak bergairah mendapati pemandangan dibawahnya. tangannya mulai mengelus paha naik ke perut Tatiana.
"Aku tidak akan pernah puas menyentuhmu"
Tatiana
menegakkan punggungnya untuk mencium bibir Taylor. Tangan Tatiana sibuk
membuka ikat pinggang Taylor dan kemudian celananya tanpa memutuskan
ciuman mereka. Taylor meraih pengait bra Tatiana dan menariknya menjauh.
Taylor
kembali merebahkan Tatiana ke tempat tidur besar yang lembut dan mewah
dan mulai menyentuh dan mencium tubuh Tatiana yang panas. pikiran
Tatiana mulai berkabut saat lidah Taylor menggoda putingnya yang
mengeras bergantian, menggigitnya kemudian membelai lagi dengan
lidahnya.
Cumbuan Taylor membuat Tatiana semakin melambung menuju
tepian orgasme hanya dari sentuhan Taylor dipayudaranya. kenikmatan
membuat Tatiana menangis dan tubuhnya melengkung meminta lebih. Tatiana
tidak dapat diam tubuhnya terus liar dan menggeliat dibawah Taylor.
"Taylor?" Tatiana meneriakkan namanya meminta pelepasan.
"Sssh.. tenang my Lady"
Taylor
menarik diri dari payudara Tatiana dan meletakkan tanggannya dibagian
dalam lutut Tatiana, membuka kakinya dan kemudian meletakkan mulutnya
pada organ intim Tatiana. lidah lembutnya terus membelai Membuat Tatiana
menggeliat tidak dapat menahannya lagi.
"Taylor...aku... Aku butuh kau didalam" Tatiana mendesah memanggilnya. jari jari Taylor mulai masuk dan keluar menggodanya.
Taylor mengeluarkan jari jarinya dari dalam tubuh Tatiana yang sudah basah. tubuh telanjangnya menjauh dari Tatiana.
"Kau mau kemana?" tanya Tatiana heran.
"Aku
lupa dengan pelindung" jawab Taylor yang sedang mengacak rambut
ikalnya. Tatiana meraih tangan Taylor dan membawanya mendekat.
"Aku
meminum pil." Tatiana selalu meminum pilnya teratur karna dia selalu
melakukan olahraga ini setiap dia stres akan hidupnya dan sex adalah
tempat pelampiasan yang paling disukainya.
"Syukurlah. kalau tidak
aku bisa gila, karna berhenti begitu saja" wajahnya tersenyum senang,
kemudian mencium Tatiana dengan menggebu gebu.
Kepala kejantanan
Taylor mulai masuk kedalam Tatiana. pinggul Taylor terus mendorong masuk
diikuti lidahnya yang berada di mulut Tatiana. Gerakan Taylor benar
membuat Tatiana kewalahan menghentak masuk dengan kasar tapi kemudian
keluar dengan lembut, kasar dan lembut terus bergantian. membuat Tatiana
terbang kelangit tertinggi, kuku Tatiana menancap dibahu Taylor.
Orgasme
Tatiana membuat Taylor semakin cepat menggerakkan pinggulnya tak
berhenti mencari kenikmatannya sendiri dan cumbuannya semakin liar
membuat Tatiana kembali berada di tepian orgasme keduanya. Tatiana
meremas dinding organ wanitanya sekuat tenaga untuk membawa Taylor ikut
dengannya.
Tubuh Taylor menjadi liat dan lehernya tampak tegang,
suara desahannya parau menyebut nama Tatiana dan bagaimana rasa Tatiana,
tubuhnyapun menggigil diatas Tatiana. mereka terbang tinggi dalam
klimaks yang tak pernah mereka alami sebelumnya.
Taylor jatuh
menindih tubuh Tatiana. tangan Tatiana mulai mengelus punggung Taylor
yang basah oleh keringat. Tatiana bisa merasakan detak jantung Taylor
yang tak beraturan sepertinya.
"Itu sangat luar biasa" Taylor
bangkit memindahkan dirinya kesamping membawa tubuh Tatiana keatasnya.
kedua tangannya menangkup pantat Tatiana dan meremasnya.
"Siap untuk yang berikutnya?" tanyanya dengan seringaian nakal, wajahnya yang tampan makin mempesona.
"Beri
aku waktu untuk istirahat sebentar." jawab Tatiana yang terengah engah,
jari jari Taylor mulai membelai lipatannya yang basah.
"Aku tidak bisa menunggu" Taylor kembali menggulingkan Tatiana keranjang dan menindihnya. Mata Tatiana melihat kebawah.
Oh my God
_________________________________

Tidak ada komentar:
Posting Komentar