Rabu, 15 Januari 2014

Sang Nouveau (chapter 3)

Aduh sumpah cerita ini susah banget nemuin idenya.. 
udah diketik hapus lagi, ketik hapus lagi. 
udah beberapa kali akhirnya nyerah dengan jalan cerita yang seperti ini
Kalau ada kekurangan atau apapun tolong dikomentari ya, jadi bisa cepat cepat di intropeksi
silahkan baca juga di watty Sang Nouveau
Hehe
Dan terimakasih dukungan semuanya
Love you
Diana. W

Peringatan!
Benar benar peringatan keras!
Edisi dewasa
Bagi yang belum akil baliq
diharapkan untuk tidak membaca cerita ini
________________________________


Taylor membuka pintu kamar hotel dengan Tatiana masih berada dalam gendongannya. Taylor tidak ingin melepaskan Tatiana walaupun Tatiana merengek minta turun, pipinya memerah akibat tatapan para tamu hotel dilobi yang menonton mereka. Taylor terus menyeringai melihat tingkah Tatiana yang berusaha menyembunyikan wajahnya didada Taylor yang bidang.

Taylor mendudukkan Tatiana ditepi tempat tidur yang berukuran besar. Tatiana terperangah mendapati dirinya bisa berada dikamar VVIP, Matanya tak berhenti memandang seluruh ruangan kamar, biasanya dia hanya pergi ke motel murah untuk berhubungan badan dengan laki laki yang dikenalnya atau tidak dikenalnya.Tangan Taylor yang dingin menyadarkannya dari lamunan. Taylor duduk disamping Tatiana.

"Enak?" tangan Taylor yang sejuk mengurangi rasa panas dipipinya.


"Hmm" Tatiana membalas dengan gumaman, matanya tertutup merasakan sentuhan Taylor. tangan Taylor yang lain merapikan rambut panjang Tatiana yang menutupi lehernya.

bekas noda darah akibat pisau yang ditusukkan tampak jelas dileher putih Tatiana. Lidah Taylor menjilatnya, membuat Tatiana mengerang pelan.

"Kalau bertemu mereka lagi, aku pasti akan membunuh mereka" Taylor mendesis menatap leher Tatiana kemudian naik kebibir Tatiana yang bengkak akibat ciumannya yang panas dimobil, bibir Tatiana terbuka menggoda. tangannya masih berada dileher Tatiana sedangkan ibu jarinya mulai bergerak lambat tepat dibawah dagu Tatiana.

Tatiana merasakan perutnya merasa nyeri akibat sentuhan Taylor yang sensual. detak jantung Tatiana berdetak lebih cepat saat wajah Taylor mendekat. Hanya beberapa inchi, dia berhenti dan terdiam memandang mata Tatiana.

"Kau sangat cantik." Tatiana bisa melihat dada Taylor yang naik turun. rasanya nikmat untuk tahu kalau Taylor juga dipengaruhi oleh daya tarik gairah yang ada di antara mereka sama seperti yang Tatiana rasakan.

"Kau menggodaku ya?" Taylor meraih syal tatiana dan menjatuhkannya kelantai. senyum memikat muncul diwajahnya.

"Aku memujamu."

tangannya melepaskan mantel panjang yang dipakai Tatiana dari punggungnya. Taylor melihat sweater dan kerah kemeja yang dipakai Tatiana

"Kau terlalu banyak memakai baju." keluh Taylor, Tatiana teringat dengan eksperesi keponakannya yang rewel akibat kado natalnya terlalu banyak diberi pembungkus persis Taylor sekarang.
Alis Taylor naik melihat Tatiana yang tertawa sambil berguling diranjang kedua tangannya berada diperut.

"Apa ada yang lucu?" tanya Taylor heran, sedangkan Tatiana tak berhenti tertawa. Taylor naik menindih tubuh Tatiana. "katakan, apa yang lucu Tatiana?" Taylor mencium leher Tatiana yang terbuka.

"Wajahmu"

"Wajahku?" kepala Taylor terangkat menatap Tatiana yang sudah berhenti tertawa, Tatiana mengangguk dengan senyum cerah.

"Kau persis dengan Leo, keponakan ku." Tatiana menjepit hidung mancung Taylor dengan jarinya "apalagi saat kau mengeluh tentang pakaianku." Taylor mengelus hidungnya yang merah.

"Apakah Leo melakukan hal ini juga?" Taylor mencium bibir halus Tatiana. Tatiana tersenyum sambil mengangguk.

"Siapa yang lebih baik?" lidah Taylor langsung masuk tanpa permisi, menyentuh dan menggoda dinding mulut Tatiana, mengesekkan lidahnya ke lidah Tatiana. Tatiana mulai meleleh dalam ciuman Taylor yang intens kemudian mengerang kesal ketika Taylor menjauhkan bibirnya.

Taylor tersenyum melihat Tatiana yang memutar matanya kesal melihat Taylor yang menghentikan ciuman karna menginginkan Jawaban.

"Leo itu anak laki laki berumur 4 tahun, tidak mungkin dia melakukan itu" Taylor masih menatapku, sebelah alisnya terangkat meminta jawaban lebih.Tatiana melingkarkan lengannya keleher Taylor membawanya mendekat.

"Bisakah kita melupakan pembicaraan konyol ini?" pinta Tatiana dengan sikap manja.

"bercintalah denganku" bisik Tatiana ditelinga Taylor.

"Dengan senang hati, my Lady." Taylor kembali mencium bibir Tatiana, kedua tangannya sibuk membuka kancing sweater Tatiana.

Tatiana benar benar hanyut dalam ciuman Taylor, kedua tangannya naik turun dirambut Taylor. sweater Tatiana mendarat dengan lembut kelantai.

Ciuman mereka berhenti ketika kemeja Tatiana ditarik keatas kepalanya, Tatiana mengangkat tangannya dari rambut ikal Taylor untuk membantunya melepaskan kemeja.

Mata coklat keemasan Taylor melahap payudara Tatiana dalam bra berenda hijau penuh gairah. jari telunjuk Taylor menelusuri bahu tatiana turun menuju relung ditengah payudara Tatiana. sentuhan lembut jari Taylor membuat tubuh Tatiana sakit akan hasrat.

"Kau begitu seksi Tatiana, menyentuhmu tak akan cukup hanya sekali" jari Taylor turun menuju perut Tatiana berlama lama didekat pusarnya. Tatiana menggigit bibir bawahnya tak kuasa menahan sentuhan Taylor.
Tatiana mulai membuka kancing kemeja putih Taylor. mendorong kemeja putih itu untuk jatuh ke tumpukan bajunya dilantai. Tatiana menatap dada telanjang Taylor, otot otot perut Taylor yang jatuh pada lekukan V yang menggairahkan membuat tatiana hampir meneteskan air liurnya.

Taylor mendesis ketika tangan dan bibir Tatiana menyentuh dadanya. Taylor yang kalut akan gairah meraih kancing celana jeans Tatiana menyeretnya lepas dari kaki Tatiana.

Bibirnya mencium pinggul Tatiana, membuat perut dan diantara kedua kakinya merasakan nyeri lagi. Taylor membawa jari jarinya kecelana dalam berenda Tatiana menariknya kebawah dan terlepas dari Tatiana.
Taylor benar benar tampak bergairah mendapati pemandangan dibawahnya. tangannya mulai mengelus paha naik ke perut Tatiana.

"Aku tidak akan pernah puas menyentuhmu"

Tatiana menegakkan punggungnya untuk mencium bibir Taylor. Tangan Tatiana sibuk membuka ikat pinggang Taylor dan kemudian celananya tanpa memutuskan ciuman mereka. Taylor meraih pengait bra Tatiana dan menariknya menjauh.

Taylor kembali merebahkan Tatiana ke tempat tidur besar yang lembut dan mewah dan mulai menyentuh dan mencium tubuh Tatiana yang panas. pikiran Tatiana mulai berkabut saat lidah Taylor menggoda putingnya yang mengeras bergantian, menggigitnya kemudian membelai lagi dengan lidahnya.

Cumbuan Taylor membuat Tatiana semakin melambung menuju tepian orgasme hanya dari sentuhan Taylor dipayudaranya. kenikmatan membuat Tatiana menangis dan tubuhnya melengkung meminta lebih. Tatiana tidak dapat diam tubuhnya terus liar dan menggeliat dibawah Taylor.

"Taylor?" Tatiana meneriakkan namanya meminta pelepasan.

"Sssh.. tenang my Lady"

Taylor menarik diri dari payudara Tatiana dan meletakkan tanggannya dibagian dalam lutut Tatiana, membuka kakinya dan kemudian meletakkan mulutnya pada organ intim Tatiana. lidah lembutnya terus membelai Membuat Tatiana menggeliat tidak dapat menahannya lagi.

"Taylor...aku... Aku butuh kau didalam" Tatiana mendesah memanggilnya. jari jari Taylor mulai masuk dan keluar menggodanya.

Taylor mengeluarkan jari jarinya dari dalam tubuh Tatiana yang sudah basah. tubuh telanjangnya menjauh dari Tatiana.

"Kau mau kemana?" tanya Tatiana heran.

"Aku lupa dengan pelindung" jawab Taylor yang sedang mengacak rambut ikalnya. Tatiana meraih tangan Taylor dan membawanya mendekat.

"Aku meminum pil." Tatiana selalu meminum pilnya teratur karna dia selalu melakukan olahraga ini setiap dia stres akan hidupnya dan sex adalah tempat pelampiasan yang paling disukainya.

"Syukurlah. kalau tidak aku bisa gila, karna berhenti begitu saja" wajahnya tersenyum senang, kemudian mencium Tatiana dengan menggebu gebu.

Kepala kejantanan Taylor mulai masuk kedalam Tatiana. pinggul Taylor terus mendorong masuk diikuti lidahnya yang berada di mulut Tatiana. Gerakan Taylor benar membuat Tatiana kewalahan menghentak masuk dengan kasar tapi kemudian keluar dengan lembut, kasar dan lembut terus bergantian. membuat Tatiana terbang kelangit tertinggi, kuku Tatiana menancap dibahu Taylor.

Orgasme Tatiana membuat Taylor semakin cepat menggerakkan pinggulnya tak berhenti mencari kenikmatannya sendiri dan cumbuannya semakin liar membuat Tatiana kembali berada di tepian orgasme keduanya. Tatiana meremas dinding organ wanitanya sekuat tenaga untuk membawa Taylor ikut dengannya.
Tubuh Taylor menjadi liat dan lehernya tampak tegang, suara desahannya parau menyebut nama Tatiana dan bagaimana rasa Tatiana, tubuhnyapun menggigil diatas Tatiana. mereka terbang tinggi dalam klimaks yang tak pernah mereka alami sebelumnya.

Taylor jatuh menindih tubuh Tatiana. tangan Tatiana mulai mengelus punggung Taylor yang basah oleh keringat. Tatiana bisa merasakan detak jantung Taylor yang tak beraturan sepertinya.

"Itu sangat luar biasa" Taylor bangkit memindahkan dirinya kesamping membawa tubuh Tatiana keatasnya. kedua tangannya menangkup pantat Tatiana dan meremasnya.

"Siap untuk yang berikutnya?" tanyanya dengan seringaian nakal, wajahnya yang tampan makin mempesona.

"Beri aku waktu untuk istirahat sebentar." jawab Tatiana yang terengah engah, jari jari Taylor mulai membelai lipatannya yang basah.

"Aku tidak bisa menunggu" Taylor kembali menggulingkan Tatiana keranjang dan menindihnya. Mata Tatiana melihat kebawah.

Oh my God
_________________________________

Tidak ada komentar: